cara memperbaiki bios yang rusak pada laptop

Atausesuaikan dengan yang tertera di body-nya. Jika tidak berhasil: buka casing laptop sampai anda bisa menjangkau power adapter pada motherboard. Dengan adaptor tercolok jaringan listrik, ukurlah voltase pada motherboard. Caramengatasinya: Silakan install atau reinstall driver yang telah terpasang. Tujuannya, untuk memperbaiki barangkali ada file driver yang corrupt. Sobat bisa coba untuk update driver ke yang lebih baru (Kalau ada). Untuk setting, coba cek di control panel. Jangan sampai setting sounds atau speaker ada dalam mode disable. 3. MemperbaikiFirmware BIOS yang Rusak, dalam beberapa kasus, Kamu mungkin dapat memperbaiki masalah dengan BIOS yang rusak dengan mengatur ulang BIOS. Kamu dapat melakukan ini salah satu dari tiga cara: Boot ke BIOS dan reset ke pengaturan pabrik. Jika Kamu dapat mem-boot ke BIOS, lanjutkan dan lakukan. 1 Komputer tidak bisa booting dan mati total. Komputer yang mati total atau tidak ada tampilan dan bahkan tidak ada suara sama sekali, coba di cek terlebih dahulu arus listrik dan periksa kondisi power supply komputernya. Cek kabel-kabel yang terpasang, mulai itu dari kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel power ke monitor, kabel monitor ke Tunggu1- 2 menit agar aliran listrik di motherboard hilang terlebih dahulu. Sentuh dua kaki PIN. Dapat menggunakan obeng atau alat konduktor lainnya. Sentuh selama 10 - 20 detik. Pasang kembali semua kabel. Hidupkan PC dan masuk BIOS. Secara umum untuk masuk BIOS adalah tekan tombol DELETE pada keyboard. Site De Rencontre Gratuit Et Sans Abonnement. Saat ini hampir semua pekerjaan kantor, tugas sekolah, ataupun kuliah harus diselesaikan dengan ini pasti akan sangat membingungkan dan membuat bagaimana kita mengetahui kalau itu terjadi kesalahan dari Biosnnya ? maka dari itu simak ciri-ciri rusak bios pada komputer atau laptop berikut ini Apa Itu BIOS?Bagi sebagian besar orang yang awam akan dunia komputer, mungkin kita akan bingung saat mendengar kata sebenarnya BIOS itu? BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS merupakan sebuah software yang mengatur fungsi dasar perangkat keras ini ditanam dalam sebuah chip memory baik ROM atau CMOS dan terdapat pada utama BIOS yaitu memberikan instruksi yang dikenal dengan sebutan POST Power on Self Test.Perintah ini bertujuan untuk menginisiasi dan identifikasi perangkat sistem berupa CPU, RAM, Keyboard, VGA Card, Mouse, Harddisk, optical drive, dan hardware Spesifik BIOSLebih lengkap, BIOS memiliki beberapa fungsi yang sangat penting pada laptop atau komputer sepertiMengenali semua jenis hardware perangkat keras yang dipasang pada komputer atau inisialisasi penyalaan dan pengujian pada semua perangkat yang terpasang pada laptop atau komputer atau yang dikenal dengan istilah Power on Self Master Boot Record MBR yang berada pada sektor pertama dalam harddisk. Fungsi MBR ini adalah memanggil sistem operasi dan kemudian sejumlah konfigurasi dasar dalam komputer/laptop seperti waktu, tanggal, media penyimpanan, proses booting, kinerja, dan juga kestabilan sistem operasi dan aplikasi saat mengatur perangkat keras hardware dengan bantuan BIOS Runtime BIOSAda beberapa jenis BIOS diantaranya 1. Award BIOS2. AMI BIOS3. Phoenix BIOSCiri-Ciri Kerusakan BIOSBagaimana Anda bisa tahu jika laptop atau komputer yang dimiliki ternyata mengalami kerusakan pada BIOS-nya? Biasanya,BIOS yang mulai rusak akan menunjukkan tanda-tanda sebelum bios tersebut mati, hal itu bisa anda baca di artikel mengenati tidak masuk bios atau beberapa tanda-tanda yang biasannya sering banget terjadi di bawah ini 1. Layar Blank Saat Laptop/Komputer DinyalakanCiri yang sangat mudah dikenali adalah saat Anda menghidupkan komputer atau laptop, tiba-tiba layar menjadi Anda menggunakan komputer, coba pastikan dulu apakah kabel penghubung antara CPU dengan layar sudah dipasang dengan benar atau belum. Kalau tidak ada masalah pada pemasangan kabel, maka bisa dipastikan terjadi masalah pada CPU atau Anda menggunakan laptop dan langsung blank, maka sudah bisa dipastikan bahwa terjadi masalah pada laptop mengetahui bagian mana yang rusak, maka laptop Anda harus dibongkar CPU-nya. Barulah bagian/part yang bermasalah bisa dilihat dengan Keyboard Tidak Bisa TerdeteksiCiri yang kedua adalah adanya masalah pada keyboard laptop/komputer Anda. Mungkin awalnya Anda akan mengira bahwa keyboard bermasalah karena tidak keluar saat mengetik atau justru eror dengan memunculkan karakter menggunakan keyboard yang baru untuk sementara atau keyboard yang sudah pasti masih berfungsi dengan setelah keyboard diganti namun tetap tidak bisa berfungsi dengan baik, maka bisa dipastikan laptop/komputer Anda memiliki masalah pada bagian CPU-nya yaitu di bagian Muncul Blue ScreenSaat Anda sedang menyalakan laptop atau komputer, tiba-tiba yang muncul adalah blue screen. Jika kondisi ini terjadi, maka bisa dipastikan laptop atau komputer Anda memiliki masalah yang serius pada bagian BIOS-nya. Cek di Pembahasan mengenai Baterai CMOS4. Terjadi Kegagalan BootingSalah satu ciri-ciri BIOS pada laptop atau komputer Anda bermasalah adalah terjadinya kegagalan proses booting saat booting sendiri memang biasanya cukup memakan waktu agar semua komponen hardware dalam laptop atau komputer bisa berfungsi dengan baik. Namun jika proses ini gagal, maka bisa dipastikan bahwa BIOS Anda Speaker Tidak Mengeluarkan SuaraSalah satu fungsi BIOS adalah memastikan hardware berupa speaker dalam laptop atau komputer bisa berfungsi dengan jika speaker tidak mengeluarkan suara, maka mungkin terjadi kerusakan pada speaker atau pada BIOS-nya. Bagaimana cara mendeteksinya?Baca Juga Apa itu Komputer Vision ?Anda cukup mencoba menggunakan headset, speaker eksternal, atau headphone pada komputer dan saat menggunakan alat-alat tersebut perangkat masih bisa mengeluarkan suara, maka mungkin terjadi kerusakan pada speaker internal atau CD/DVD Tidak Bisa Dideteksi pada CD ROMCiri-ciri kerusakan BIOS berikutnya adalah adanya masalah pada CD ROM. Masalah ini akan kelihatan saat Anda mencoba memasukkan CD atau DVD pada CD ROM. Jika CD atau DVD tidak bisa terbaca, maka ada dua kemungkinan mungkin saja terjadi kerusakan pada CD ROM yang juga sering sekali terjadi pada laptop atau ini sering disebabkan karena lensa optic untuk membaca CD/DVD rusak. Kedua, mungkin terjadi kerusakan pada Komputer atau Laptop Mati TotalTanda-tanda terjadinya kerusakan yang paling parah pada BIOS adalah komputer atau laptop yang mati total. Jika ini terjadi, maka Anda harus segera memperbaiki laptop/ tidak bisa memperbaiki sendiri, maka Anda harus membawanya ke tempat servis laptop/komputer yang tak perlu khawatir berlebihan saat laptop atau komputer yang dimiliki mengalami kerusakan BIOS. Karena BIOS ini bisa yang berikutnya harus Anda pahami adalah memilih jenis BIOS pengganti untuk laptop/komputer Anda tidak paham betul, sebaiknya serahkan saja pada tempat servis laptop/komputer untuk menggantinya dengan BIOS yang posted 2022-03-16 044944. Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan Disaat Kamu sedang mengalami kerusakan komputer dan laptop jarang sekali mengira bahwasannya IC Bios Mengalami Kerusakan yang terkadang tidak diketahui melalui ciri khas yang dikeluarkan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab kerusakan pada IC bios serta cara flash recovery yang paling ampuh. Si Kecil IC bios memiliki manfaat yang penting dalam melakukan hubungan antara semua perangkat keras dengan motherboard agar dapat bekerja sama dan terhubung sempurna dalam kerja komputer dan laptop. Saat mengalami kerusakan tentu akan menggangu kerja yang seharusnya lancar misalnya booting yang gagal, atau lainnya. Dibawah ini LaeMurdani Telah menguraikan penyebab, ciri khas serta cara flash recovery IC bios yang mudah dan ampuh dalam mengalami crash ataupun kerusakan. Yuk lihat selengkapnya dibawah ini. PENYEBAB IC BIOS KOMPUTER dan LAPTOP RUSAK IC Bios tertanam sempurna didalam sebuah motherboard, ada beberapa penyebab kenapa Chip kecil ini bisa mengalami kerusakan yang akhirnya mengganggu sistem dari kerja komputer yang sebelumnya maksimal. Terkadang sebagai pengguna awam tidak mengetahui bahwasannya kebiasaan yang selama ini dilakukan ternyata berdampak negatif dan dapat menjadi penyebab dari kerusakan bios di laptop atau komputer dengan merk asus, hp, acer, vaio dan lainnya. Dengan mengetahui dan memahami apa hal yang menyebabkan kerusakan pada IC Bios maka kita akan lebih dapat menjadi agar terhindar dari rusaknya. Dibawah ini kami telah Uraikan secara terperinci, jelas dan mudah dipahami Overheating panas berlebih pada processor Kerusakan Komponent IC yang terdapat pada motherboard yang bisa saja terjadi oleh karena korsleting listrik atau panas berlebih yang dihasilkan dari daya yang kelebihan atau bahkan atau panas berlebih dalam komponen komputer sangat berdampak buruk terhadap hampir seluruh perangkat. oleh karenanya selalu jaga suhu dari laptop milikmu agar IC Bios di motherboard tetap aman. Overclock yang salah atau Berlebihan Untuk mencegah agar IC Bios yang di motherboard tidak mengalami kerusakan yang fatal dan akhirnya membutuhkan Flash Recovery, maka ada beberapa hal yang wajib dan perlu untuk dilakukan dalam keseharian diantaranya Selalu menjaga suhu komputer agar tidak terjadi overheat, salah satunya adalah dengan tidak menggunakan laptop di tempat yang tertutup rapat seperti diletakkan di kasur atau suhu kamar yang panas.Hindari menempatkan komponen motherboard di tempat yang berdebu agar komputer jangan sampai menghisap kotoran yang berakhibat akan menghambat proses pendinginan atau sebaiknya kamu sering melakukan pembersihan heatsink atau benturan motherboard terlebih di laptop ataupun komputer, karena akan menimbulkan kerusakan pada komponen IC Bios ataupun periksa apakah setiap komponen IC Bios atau yang lain terhubung dengan benar ke soket, atau apakah ada bagian kabel yang terjepit atau benda lain yang menempel pada komponen terbaik adalah menggunakan penstabil tegangan untuk menjaga bahwasannya daya dan tegangan drop atau kelebihan agar menghindari tegangan rendah atau beban berlebih. CIRI KHAS dari BIOS KOMPUTER RUSAK YANG JARANG DISADARI Layar blank saat komputer dinyalakan Ciri khas pertama yang mudah dikenali dari rusaknya IC Bios ialah layar menjadi hitam saat komputer atau laptop dihidupkan. Untuk komputer, pertama-tama coba periksa apakah kabel koneksi CPU dan layar sudah benar. Jika tidak ada masalah dengan kabel, mungkin itu masalah CPU atau BIOS. Pada laptop kamu dapat memastikan bahwa terdapat masalah yang serius pada komponen komputernya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, bagian CPU harus dibongkar agar dapat terlihat lebih jelas. Kami menyarankan agar kamu menyerahkan kepada teknisi yang berpengalaman agar lebih tenang dan nyaman. Keyboard tidak terdeteksi Ciri khas berikutnya ialah keyboard yang tidak berfungsi dengan baik. Mungkin pada awalnya Anda akan mengira ada masalah dengan keyboard. Jika menurut Anda demikian, coba ganti keyboard lama dengan satu atau keyboard baru yang masih digunakan tetapi berfungsi dengan baik. Jika Anda masih tidak dapat menggunakan keyboard lama, coba gunakan keyboard di komputer teman Anda sebagai tes. Jika sobat kamu tidak mengalami masalah yang serius, maka bisa dipastikan bahwa masalahnya ada pada CPU, terutama pada bagian BIOS. Ini juga berlaku untuk laptop juga loh ya. Sering Terjadi Blue Screen Saat menyalakan komputer atau laptop, blue screen sering sekali muncul. Jika ini terjadi pada komputer dan laptop Anda, Anda dapat menentukan bahwa ada masalah besar dengan bagian BIOS komputer atau motherboard laptop. Memang mudah untuk mengetahui tanda-tanda ini. Biasanya sih Windows mungkin telah mengalami corrupt, yang mungkin terjadi karena seringnya laptop mengalami restart atau mati sendiri. Sudah mencoba instal ulang namun masih saja terjadi blue screen. Kalau terus berulang, bisa saja ini sebagai ciri khas dari kerusakan IC bios. Gagal Booting Salah satu alasan mengapa komputer tidak dapat masuk seperti normal biasanya adalah karena bios tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Proses booting sendiri sangat penting di komputer dan laptop guna memulai dan memperkenalkan segala device yang berfungsi pada notebook. Proses booting itu sendiri sebenarnya tidak memakan waktu yang lama, sehingga pengguna seharusnya tidak butuh berlama-lama saat ingin menggunakan perangkatnya. Oleh karena itu, jika BIOS rusak, ini juga salah satu ciri khas yang paling sederhana. Suara Speaker Tidak Keluar Ciri khas lain dari kerusakan BIOS adalah terkadang speaker di komputer atau laptop tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal semacam ini sangat mudah dilihat dan diketahui. Misalnya pada laptop, saat speaker laptop tidak berfungsi, coba gunakan headphone, speaker eksternal, earphone atau alat bantu dengar lainnya. Jika suara berasal dari headset, speaker eksternal, atau headset, ini dapat berarti bahwasannya speaker di dalam notebook atau di BIOS telah terjadi kegagalan. Ini juga berlaku untuk komputer. Tidak Terdeteksi CD / DVD Room Jika komputer atau laptop Anda memiliki CD-ROM dan Anda mencoba menjalankan CD atau DVD tetapi tidak terdeteksi, mungkin ada masalah dengan bagian CD-rom atau bagian BIOS dari komputer atau laptop. Untuk hal ini, kemungkinan kerusakan BIOS masih menjadi tanda tanya. Sebab, hal ini tidak hanya merusak BIOS, tetapi juga CD-ROM, terutama lensa optik atau CD / DVD itu sendiri namun ini dapat menjadi pertanda serta ciri khas yang perlu diperhatikan. Komputer dan Laptop Mati TOTAL Jika BIOS pada komputer rusak terlalu parah, akibatnya laptop dan komputer akan gagal total dalam melakukan pekerjaan dalam booting atau hidup. Kerusakan BIOS parah ini juga merupakan salah satu alasan kematian total yang terjadi pada laptop. Jika ini masalahnya, Anda harus mencoba memperbaikinya sendiri atau segera mengirimkannya ke service center terpercaya untuk perawatan lebih lanjut. Kita dapat melihat bahwa kegagalan BIOS akan mempengaruhi fungsi komputer. Tetapi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Karena kerusakan seperti itu masih cukup wajar dan bisa diperbaiki. Itu saja, Anda harus memilih jenis BIOS yang dapat Anda gunakan di komputer atau laptop Anda nantinya. Semoga ini akan menginspirasi Anda dan kita semua. CIRI KHAS IC BIOS LAPTOP RUSAK dan HARUS DI FLASH Flash Bios merupakan solusi untuk memperbaiki laptop yang rusak. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengganti file Bios dengan file baru yang baru dan tidak berantakan. Penyebab kerusakan BIOS biasanya File yang terdapat pada IC bios bisa saja rusak dan menjadi tidak terbaca oleh karena kerusakan yang terjadi seperti pada penjelasan diatas dan akhirnya tidak mampu bekerja maksimal seperti biasanya. Dibawah ini telah kami uraikan bagaimana ciri khas dari bios yang yang meminta di flash ulang ialah Laptop masih bisa dihidupkan namun keadaan layar tidak nyala bukan berarti kerusakan Layar / LC komputer ya Ampere Daya dalam keadaan normal, dan bukanlah alasan karena power kekurangan daya yang dibutuhkan dalam menghidupkan komputer atau pada level normal. Anda dapat memeriksa motherboard mulai dari 19V, 5 / 3V, dll. Tegangan dipusatkan pada induktor, sehingga Anda dapat memeriksa semua induktor yang lebih besar untuk tegangan atau penurunan dari Masalah Overheating Panas Berlebih AKHIR KATA Apabila kamu mendapati ciri khas diatas sesuai yang diuraikan tadi, maka kemungkinan terbesar ialah mungkin sudah waktunya bios untuk di flash ulang dan sebagai signal rusak. Pastikan secara mantap bahwasannya versi masih sesuai dengan sebelumnya sesuai dengan spesifikasi laptop yang kamu punya. Jangan pernah lupakan untuk melakukan backup bios terlebih dahulu sebelum melakukan bios, guna menghindari kegagalan flash bios yang dapat berakibat Artikel diatas Bermanfaat dan silahkan bagikan atau share kepada teman atau kerabat yang membutuhkan sebagai Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan. Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Cara Memperbaiki Komputer Tidak Mau Booting Fokus Utama Apa itu BIOS? Pesan kesalahan Menu Masalah penyimpanan Penggantian CMOS Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Masalah komputer tidak mau booting bisa membuat frustasi. Baik ketika sedang merakit atau ketika sistem Anda tiba-tiba berhenti bekerja, barangkali sulit mengetahui mulai dari mana memperbaikinya. Kesulitan bertambah jika Anda tidak dapat mengakses sistem operasi karena masuk bios pun tidak bisa karena masalah booting. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah yang harus diambil jika komputer Anda menyala dan layar Anda berfungsi, namun tidak memungkinkan Anda mengakses sistem operasi OS dan terj ebak di layar BIOS. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini, jadi kita akan membahas sebagian masalah yang lebih umum untuk mencoba dan membuat sistem Anda kembali beroperasi dan berjalan. Perhatikan jika komputer Anda tidak menyala sama sekali — maksudnya tidak ada yang terjadi ketika menekan tombol daya, atau ketika ditekan komputer menyala sebentar lalu mati lagi — kami telah menangani rangkaian masalah itu di sini. Jika Anda mampu mengakses OS, tetapi masih mengalami masalah, maka Anda perlu melakukan beberapa pemecahan masalah perangkat lunak. Ada banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk masalah seputar os dengan OS. BIOS Basic Input/Output System, adalah perangkat lunak yang disimpan di motherboard Anda yang memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat keras sistem dan mengontrol fungsi dasar seperti prioritas boot. Motherboard yang lebih baru menggunakan UEFI sebagai ganti BIOS. UEFI adalah versi peningkatan dari perangkat lunak yang dirancang untuk lebih ramah-pengguna dan memastikan kompatibilitas dengan perangkat keras yang lebih baru. Anggap saja sebagai sistem operasi sederhana untuk motherboard Anda yang memberitahu komputer cara memulai. BIOS adalah yang Anda lihat sebelum sistem operasi dimuat, dan biasanya terdiri dari menu teks atau antarmuka sederhana yang memungkinkan Anda mengontrol fungsi dasar perangkat keras. Ini termasuk memodifikasi instruksi startup dan pemecahan masalah. BIOS dapat bervariasi di antara motherboard, jadi tidak ada instruksi universal untuk operasi. Walaupun antarmuka bervariasi menurut pabrikan, fungsinya serupa. Untuk pertanyaan mengenai BIOS yang spesifik, periksa dokumentasi motherboard Anda. Bergantung pada situasi spesifik Anda, mungkin perlu beralih ke bagian spesifik artikel ini. Jika Anda telah menghubungkan periferal USB baru seperti keyboard, mouse, atau headset, lanjutkan membaca. Jika Anda baru saja menambahkan perangkat penyimpanan baru, mulailah dengan bagian "Memperbarui BIOS Anda". Jika komputer Anda belum pernah berhasil boot, bagian "Pesan Kesalahan BIOS" mungkin menjadi tempat terbaik untuk memulai. Berikut penjelasan untuk memperbaiki booting dan cara setting bios agar langsung masuk ke os seperti windows. Menghilangkan faktor Eksternal Sebelum mengubah pengaturan apa pun, coba lepaskan semua periferal yang terhubung dari komputer Anda. Termasuk apa saja selain dari kabel daya, kabel layar yang terhubung ke monitor Anda, dan keyboard untuk menyusuri menu. Periferal yang terhubung seperti hard drive eksternal atau bahkan mouse bertenaga USB yang berpotensi menyebabkan masalah pada daya, konflik driver, atau masalah dengan urutan booting, dan dapat mencegah sistem boot ke OS. Jika sistem Anda berhasil boot ke OS tanpa ada perangkat yang terhubung, hubungkan setiap perangkat satu per satu, dan restart hingga Anda menemukan periferal yang menyebabkan masalah. Pesan Kesalahan BIOS Setelah Anda telah menghilangkan periferal eksternal sebagai biang keladinya, saatnya memeriksa pesan kesalahan BIOS. Seringkali, jika BIOS mendeteksi masalah perangkat keras, ia akan memberi tahu bahkan sebelum Anda memiliki akses ke menu BIOS. Pesan kesalahan akan bervariasi, bergantung pada BIOS yang Anda gunakan dan masalah yang dialami, tetapi inilah beberapa contoh untuk referensi Kipas CPU tidak terdeteksi - Masalah kipas atau pendingin. Kesalahan Perangkat BOOT - Ada masalah dengan salah satu drive penyimpanan Anda. Jika Anda menemukan suatu kesalahan, dan tidak jelas dengan apa masalah itu berkaitan, lihat spesifikasinya dalam dokumentasi motherboard Anda atau di online. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengidentifikasi lokasi masalah dan mengambil langkah berikutnya untuk memperbaikinya. Jika Anda masih kesulitan masuk ke OS setelah menjelajahi dan menangani pesan kesalahan, mungkin saatnya mereset BIOS Anda ke keadaan default. Memulihkan ke Default Sebuah kata peringatan BIOS mengontrol operasi mendasar sistem Anda, jadi berhati-hati saat membuat perubahan. 1. Jika belum masuk ke sana, akseslah Menu BIOS Anda. Proses ini akan bervariasi, bergantung pada pabrikan, tetapi biasanya melibatkan penekanan tombol tepat setelah menyalakan sistem Anda — seringkali tombol F2 atau DEL. Kebanyakan sistem akan memberitahu tombol yang sesuai di layar tepat setelah booting. Tekan tombol ini berulang kali begitu menyalakan sistem, dan Anda akan menemukannya sendiri di menu BIOS. 2. Kembalikan ke pengaturan default. Anda perlu mengetahui cara melakukannya secara persis berdasarkan pabrikan motherboard Anda, tetapi opsi ini sering kali berada di bagian menu "Save and Exit". Ini akan mengembalikan pengaturan BIOS Anda ke default, yang mungkin membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh perubahan konfigurasi. Simpan dan restart untuk menerapkan perubahan. Memperbarui BIOS Anda Hal ini mungkin tidak relevan jika Anda menggunakan mesin rakitan pabrik, atau jika komputer Anda tadinya bekerja kemudian mulai gagal berfungsi, tetapi jika Anda sedang membangun PC baru, dan terutama jika Anda menggunakan motherboard lama, memperbarui BIOS barangkali akan sangat berguna saat memecahkan masalah booting. Sekali lagi, proses ini akan sedikit bervariasi, bergantung pada pabrikan, jadi sebaiknya lihat spesifikasinya. Pabrikan motherboard Anda mungkin memiliki dokumentasi prosedur yang sesuai dalam manual motherboard atau di online. Kebanyakan pabrikan memiliki proses yang berbeda, dan sebagian motherboard kelas atas bahkan memiliki fitur pembaruan otomatis. Memperbarui firmware dapat memecahkan masalah yang disebabkan oleh memasangkan perangkat keras lebih baru, seperti drive penyimpanan dengan kapasitas lebih tinggi, pada motherboard yang lebih lama. Penyimpanan OS diinstal pada drive penyimpanan, jadi kegagalan memuat OS dapat menjadi indikasi adanya masalah pada drive. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis masalah penyimpanan. Kita akan mulai dengan urutan boot. Urutan boot, atau prioritas boot, adalah urutan yang digunakan PC Anda untuk memindai opsi penyimpanan yang tersedia dan memutuskan mana yang akan diprioritaskan. Jika drive OS bukan berada pada posisi tertinggi dalam urutan boot, ini dapat menjelaskan penyebab OS tidak dimuat dengan benar. Penyesuaian pengaturan ini memungkinkan Anda boot dari disk atau penyimpanan eksternal, yang bisa sangat berguna untuk hal seperti pembaruan BIOS yang disebutkan di atas. Ini juga dapat menyebabkan masalah jika prioritas boot salah, atau jika sistem Anda tidak mendeteksi perangkat penyimpanan utama. 1. Keluarkan penyimpanan eksternal. Untuk menentukan urutan boot, restart sistem Anda, cabut penyimpanan eksternal atau drive flash, dan masuk ke BIOS dengan menekan tombol yang sesuai selama proses startup. 2. Masuk ke bagian Boot pada BIOS. Namanya mungkin sedikit berbeda, tetapi carilah bagian yang dikhususkan untuk penyimpanan, mungkin disebut menu Boot Priority atau Boot Order. 3. Menentukan Drive Boot yang tepat. Drive utama seharusnya menjadi tempat menginstal OS Anda. Jika Anda tidak tahu dari drive mana akan booting, Anda mungkin perlu mencarinya sendiri, karena kapasitas dan merek seringkali terlihat pada labelnya, dan informasi ini seringkali disebutkan juga dalam BIOS. Jika Anda tidak yakin drive mana yang berisi OS, nonaktifkan semua selain satu drive di BIOS, dan lihat apakah sistem bisa boot. Jika tidak, lanjutkan proses eliminasi hingga Anda menemukan drive yang tepat. Anda nanti dapat kembali ke BIOS dan mengaktifkan kembali drive penyimpanan lainnya. Pastikan saja drive berisi OS tersebut berada di bagian teratas daftar prioritas. 4. Simpan perubahan. Setelah Anda memprioritaskan dengan benar urutan boot, simpan perubahan dan keluar. Jika BIOS tidak mendeteksi drive Anda sama sekali, berarti disk berisi sistem operasi itu tidak muncul dalam menu urutan booting, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri atau cara konfigurasinya. Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang tepat untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Lihat panduan ini untuk informasi selengkapnya tentang boot dari SSD berbasis-NVMe*. Selengkapnya tentang PCIe*, UEFI, dan Penyimpanan Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang sesuai untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, misalnya, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, dan/atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Masalah Perangkat Keras Jika dahulu sistem Anda berhasil boot, tetapi BIOS tidak lagi mendeteksi drive penyimpanan, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri. Jika demikian masalahnya, inilah saatnya memecahkan masalah perangkat keras, yang akan melibatkan pembukaan sistem Anda. Sebelum melakukannya, pastikan untuk mencabut kabel daya Anda, pastikan Anda mengetahui cara paling aman untuk membuka casing, dan ingat jika bekerja pada sistem rakitan pabrik hal itu mungkin berpotensi melanggar garansi Anda. Tanyakan pada pabrikan sistem Anda jika itu persoalannya. Setelah sistem Anda dibuka, periksa apakah kabel ke drive penyimpanan Anda terhubung dengan benar dan tidak longgar. Jika Anda menggunakan drive periksa apakah drive telah terpasang di slot yang benar pada motherboard Anda. Jika semua sepertinya baik-baik saja, mungkin ini saatnya melepas penyimpanan Anda dan mengujinya pada sistem lain yang setahu Anda normal. Jika Anda dapat memasang drive ke sistem lain yang berfungsi untuk keperluan pengujian, itu lebih bagus. Jika tidak, ada beberapa adapter USB yang akan memungkinkan Anda memasang drive ke port USB sistem lain untuk memeriksa apakah drive tersebut terdeteksi. Ini akan memungkinkan Anda mengetahui apakah OS lain mampu mendeteksi drive tersebut, dan menjalankan pemeriksaan diagnostik menggunakan alat seperti Windows Disk Utility untuk menentukan status drive. Jika perangkat penyimpanan tersebut tetap tidak terdeteksi, bahkan pada sistem yang berbeda, ini bisa berarti drive tersebut telah gagal. Jika drive tidak lagi beroperasi, ini mungkin saatnya mulai mencari penggantinya. CMOS Walaupun bukan kejadian yang umum, kadang-kadang masalah baterai CMOS dapat mencegah sistem Anda memulai dengan benar. Baterai CMOS complementary metal–oxide–semiconductor pada motherboard Anda adalah chip bertenaga baterai yang menyimpan informasi penting seperti pengaturan dasar perangkat keras dan tanggal. Kegagalan CMOS seringkali ditunjukkan oleh jam yang direset terus-menerus, atau pesan kesalahan BIOS yang melibatkan CMOS. Masa pakai baterai ini biasanya sekitar satu dekade pada kondisi penggunaan umum, tetapi hal ini dapat bervariasi. Jika Anda menggunakan motherboard yang lebih lama atau bekas, sebaiknya cobalah memeriksa apakah baterai beroperasi dengan benar. Harganya relatif terjangkau, dan proses penggantian biasanya mudah. 1. Temukan baterainya. Temukan CMOS pada motherboard Anda baterai perak pipih berbentuk koin Jika Anda kesulitan menemukannya, baca dokumentasi motherboard Anda. 2. Pasang kembali baterainya. Sebelum mencoba pengganti, tarik baterainya hingga lepas, dan pasang kembali. Baterai seharusnya cukup mudah dilepas. Mungkin ada pengunci atau klip yang menahannya, tetapi biasanya dapat mudah dilepas dengan tangan atau pelan-pelan dengan obeng, dan diganti dengan cara yang sama. 3. Lepaskan dan ganti baterai CMOS. Jika pemasangan kembali tidak memperbaiki masalah, coba penggantinya. Baterai CMOS paling umum adalah CR2032, tetapi bila melepas baterai, pastikan Anda mencatat fiturnya untuk menemukan pengganti yang identik. 4. Restart sistem Anda. Setelah Anda berhasil memasang kembali atau mengganti baterai, restart sistem Anda, dan masuk ke BIOS. Anda nanti perlu mengembalikan pengaturan tanggal dan waktu, simpan, dan keluar. Perangkat Keras Lainnya Selain penyimpanan, mungkin saja ada perangkat keras lain yang menyebabkan kegagalan boot, terutama jika ditunjukkan oleh pesan kesalahan. Ada baiknya memeriksa semua pengkabelan Anda, dan memastikan semua perangkat keras lain telah dipasang dengan benar jika tidak ada yang lain bekerja. Anda dapat mengikuti panduan ini untuk uraian langkah-demi-langkah cara menguji perangkat keras Anda satu-demi-satu, dan lihat apakah hal ini memecahkan masalah. Pengujian Lebih Lanjut Jika Anda telah mencoba semua rekomendasi di atas dan tetap terjebak di layar BIOS, menguji konfigurasi perangkat keras saat ini dengan motherboard baru mungkin menjadi langkah berikutnya yang berguna. Ini mengharuskan pemasangan kembali CPU, pendingin, komponen lain, tetapi akan membantu menghilangkan motherboard sebagai masalahnya. Pengujian dengan perangkat keras pengganti selalu ideal jika Anda memiliki pilihan itu, dan bisa sangat berguna jika BIOS mengarahkan Anda ke komponen tertentu. Kebanyakan masalah PC dapat diperbaiki, tetapi jika Anda bekerja dengan sistem yang lebih lama, mungkin inilah saatnya upgrade. Perangkat keras komputer dapat bertahan lama bila dirawat dengan benar, tetapi karena teknologi PC semakin maju, komponen yang paling andal sekalipun pada akhirnya perlu diperbarui demi pengalaman pengguna yang ideal. Pelajari Lebih Lanjut Buka Inti Bermain Game Dapatkan saran dari para profesional game internasional dan pakar teknologi game Intel. Semua hal tentang game Anda dapat menjadi jauh lebih baik. Ikhtisar Faktor Eksternal Kesalahan BIOS Mengembalikan ke Default Memperbarui BIOS Penyimpanan PCIe & UEFI Perangkat Keras CMOS Perangkat Keras Lainnya Pelajari Lebih Lanjut Informasi Produk dan Performa 1Fitur dan keunggulan teknologi Intel bergantung pada konfigurasi sistem dan mungkin memerlukan perangkat keras yang didukung, perangkat lunak, atau aktivasi layanan. Performa beragam tergantung pada konfigurasi sistem. Tidak ada produk atau komponen yang bisa sepenuhnya aman. Tanyakan pada pabrikan atau retailer sistem Anda atau pelajari selengkapnya di Unduh PDF Unduh PDF Artikel wikiHow ini menjelaskan cara memperbarui perangkat lunak BIOS pada komputer Windows. Ingatlah bahwa BIOS jarang sekali harus diperbarui, dan memperbarui BIOS secara keliru bisa membuat komputer tidak bisa dijalankan. BIOS tidak digunakan pada komputer Mac. 1Buka Start . Lakukan ini dengan mengeklik logo Windows yang terdapat di pojok kiri bawah. 2Buka System Information. Tik msinfo ke dalam jendela Start, kemudian klik System Information di bagian atas jendela Start. 3 Periksa nama model komputer. Di sebelah heading "System Model", terdapat daftar berisi angka dan huruf, dan inilah nama model komputer. Informasi ini diperlukan saat Anda mencari berkas pembaruan BIOS. Jika Anda menggunakan komputer rakitan, lewati langkah ini. 4 Cari nomor versi BIOS komputer. Di sebelah heading "BIOS Version/Date", tercantum nama produsen, nama model komputer, dan angka setelah tanda titik. Angka setelah tanda titik merupakan versi BIOS komputer. Sebagai contoh, pada komputer bernomor model "Q553UB" dengan versi BIOS 202, tulisan yang tercantum di sini akan berupa " Pada komputer rakitan, carilah model papan induknya motherboard, bukan nomor model komputer. 5 Kunjungi situs dukungan produsen BIOS. Anda bisa melakukannya dengan mengetikkan nama produsen komputer, nama model komputer, serta kata "driver" atau "BIOS" ke dalam Google, lalu mengeklik tautan yang tepat. Prosesnya akan berbeda-beda tergantung produsen komputer. Jadi, mungkin Anda harus mengeklik beberapa tautan yang berbeda agar bisa menemukan tautan yang tepat. Jika menggunakan komputer rakitan, carilah nama papan induk komputer, yang diikuti dengan kata "BIOS" dan "update", lalu buka situs produsennya. 6 Carilah berkas pembaruan BIOS. Tergantung situs web yang dipilih, mungkin terlebih dahulu Anda harus membuka bagian "Updates", "Support", atau "Downloads", atau mengeklik heading "BIOS". Lanjutkan prosesnya jika Anda telah menemukan berkas BIOS. Sekali lagi, Anda mungkin harus melakukan proses coba-coba trial and error. KIAT PAKAR Joseph Alexander adalah CEO Mobile Kangaroo, jasa servis lengkap dan Penyedia Layanan Resmi Apple yang berpusat di Mountain View, CA. Mobile Kangaroo menangani reparasi peralatan elektronik seperti komputer, telepon, dan tablet selama lebih dari 16 tahun. Penyedia layanan resmi Apple ini bisa dijumpai di lebih dari 20 kota. Apakah aman memperbarui BIOS di Windows? Teknisi reparasi komputer Joseph Alexander menjelaskan "Memperbarui BIOS umumnya aman dilakukan asalkan Anda mengambil sumber pembaruan langsung dari pembuat perangkat. Pastikan untuk mengikuti petunjuk tersebut secara saksama." 7 Pastikan berkas pembaruannya lebih baru daripada versi BIOS komputer. Anda bisa melihat nomor versi di nama berkasnya. Apabila nomor versinya lebih tinggi daripada nomor versi BIOS komputer, berarti BIOS di komputer Anda telah kedaluwarsa dan bisa diperbarui. Apabila nomor versi di situs produsen sama dengan nomor di BIOS Anda, berarti BIOS komputer sudah dalam versi terbaru dan tidak perlu diperbarui. Apabila versi BIOS komputer Anda pada saat ini dalam bilangan bulat misalnya 301 dan berkas di situs produsen tercantum satu desimal lebih tinggi misalnya berkas yang ada di situs tersebut merupakan versi yang lebih tinggi daripada BIOS di komputer. 8 Unduh berkas pembaruan. Lakukan ini dengan mengeklik tautan, ikon, atau tombol Download. Jika berkas pembaruan BIOS telah diunduh, lanjutkan langkah Anda dengan memperbarui BIOS. Kadang-kadang, mungkin Anda harus mengeklik nama berkas pembaruan agar bisa mengunduhnya. Kebanyakan berkas pembaruan BIOS akan diunduh dalam bentuk folder ZIP. Iklan 1 Pastikan komputer telah dihubungkan ke sumber daya yang dapat diandalkan. BIOS bisa rusak secara permanen jika komputer mati saat menjalankan proses pembaruan. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan sumber daya yang dapat diandalkan. Jika menggunakan laptop, baterainya harus dicas secara penuh dan laptop dihubungkan ke sumber daya. 2 Ekstrak berkas BIOS. Biasanya, Anda harus mengekstrak atau melakukan "unzip" berkas pembaruan BIOS dari dalam foldernya. Cara melakukannya Klik ganda berkas ZIP yang Anda unduh untuk membukanya. Klik tab Extract yang ada di bagian atas jendela. Klik Extract all. Klik Extract ketika diminta. Tunggu hingga folder yang diekstrak dibuka. 3 Baca dokumen README di berkas BIOS jika ada. Apabila berkas BIOS dilengkapi dengan dokumen teks yang bernama "README" atau nama lain yang mirip, klik ganda dokumen tersebut untuk membukanya, dan baca seluruh isinya sebelum melanjutkan. Jika petunjuk mengenai cara memperbarui BIOS di dokumen README bertentangan dengan panduan yang ada di artikel ini, ikuti petunjuk yang ada di berkas README. 4Tancapkan diska lepas flash drive USB ke dalam komputer. BIOS tidak bisa mengakses berkas yang ada di komputer sehingga Anda harus menempatkan berkas pembaruan BIOS ke dalam diska lepas USB kosong. 5 Salin berkas BIOS ke dalam diska lepas. Klik berkas BIOS satu kali, tekan tombol Ctrl+C untuk menyalinnya, kemudian buka diska lepas dan tekan Ctrl+V untuk menempelkan berkas yang disalin. Selama proses pembaruan, diska lepas harus tetap menancap ke komputer. 6 Akses halaman BIOS. Mulai ulang komputer dengan mengeklik Start, mengeklik Power, dan mengeklik Restart. Setelah itu, segera tekan tombol yang digunakan untuk mengakses BIOS tombolnya akan berbeda-beda tergantung produsen komputer. Jika jendela BIOS tidak ditampilkan, mulai ulang komputer lagi dan cobalah menggunakan tombol lain. Di kebanyakan komputer, yang harus ditekan adalah salah satu tombol fungsi misalnya F12, sedangkan beberapa komputer lain menggunakan tombol Esc atau Del. Apabila Anda tidak tahu tombol BIOS yang harus ditekan, lakukan pencarian dengan mengetikkan nama produsen komputer, nama model, dan "BIOS key" di mesin pencari. 7 Cadangkan BIOS jika memungkinkan. Apabila tersedia opsi "Back up" atau "Save" di layar utama BIOS atau terdapat tab Backup di bagian atas layar, pilih opsi tersebut dan ikuti petunjuk yang diberikan pada layar. Dengan melakukan pencadangan, Anda bisa memulihkan pengaturan BIOS nanti apabila pembaruan yang Anda lakukan tidak berhasil. Mungkin Anda akan diminta untuk mencadangkan BIOS setelah Anda memulai proses pencadangan. Tidak semua halaman BIOS menyediakan opsi untuk mencadangkan pengaturannya. 8 Aktifkan dan gunakan alat pembaruan BIOS. Setiap BIOS memiliki cara yang berbeda untuk mengakses alat pembaruan BIOS. Kunjungi situs dukungan produsen BIOS untuk mendapatkan petunjuk mengenai cara melakukannya. Di kebanyakan BIOS, Anda harus memilih tab Boot dan memastikan apakah diska lepas USB sudah ditampilkan. Selanjutnya, aktifkan opsi pencadangan atau "Flash" di menu tersebut, lalu pilih opsi Start Flash yang ada di tab Advanced.[1] Kadang-kadang, menekan tombol BIOS ketika diska lepas USB ditancapkan bisa memunculkan menu unik yang dapat digunakan untuk memilih opsi Update dan mengikuti petunjuk yang diberikan pada layar. Ini biasa terjadi pada komputer Dell.[2] 9 Biarkan BIOS komputer diperbarui. Prosesnya bisa memerlukan waktu beberapa menit sampai lebih dari satu jam, tergantung komputer yang digunakan dan besarnya pembaruan BIOS. Jika BIOS telah diperbarui, komputer akan memulai ulang sendiri, walaupun mungkin Anda harus mengonfirmasi hal ini. Jangan mematikan komputer ketika BIOS sedang diperbarui. Tindakan ini bisa membuat BIOS menjadi korup. Ini artinya, komputer tidak akan dapat dijalankan, menyelesaikan pembaruan BIOS, atau bahkan macet total. Iklan Di komputer modern, BIOS lebih sering disebut "UEFI". Pembaruan BIOS dibuat untuk memperbaiki bug, menambah dukungan terhadap perangkat keras dan standar baru, atau menambah fungsionalitas. Jika ada, bacalah catatan rilis release note atau dokumentasi lain dari pembaruan BIOS yang ingin dipasang untuk memeriksa apakah pembaruan tersebut bermanfaat untuk komputer atau tidak. Apabila terjadi kegagalan BIOS, mungkin Anda masih bisa memperbaikinya. Iklan Peringatan Jangan memperbarui BIOS jika Anda tidak tahu secara persis apa yang akan dilakukan. Jika Anda tidak mengikuti petunjuk dan tindakan pencegahan yang disarankan produsen, BIOS komputer bisa korup. Jangan pernah mengunduh pembaruan BIOS dari situs web yang bukan milik produsen. Pembaruan BIOS bisa digunakan untuk menyebarkan malware program yang dibuat untuk menyusup ke dalam komputer dan merusak sistem. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Sumber laptop Kamu tidak bersedia untuk dinyalakan, Kamu mungkin menemukan diri Kamu mencari cara untuk mengatasi laptop BIOS yang hilang. Laptop Kamu mungkin telah mengalami kerusakan pada BIOS atau sistem operasi yang berhubungan dengannya, atau Kamu mungkin memiliki masalah lain yang menyebabkan BIOS hilang. Tidak peduli alasannya, ini adalah masalah yang harus Kamu atasi jika Kamu ingin dapat menggunakan laptop Kamu kembali. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang akan membantu Kamu mengatasi laptop BIOS yang Periksa KonektorSalah satu alasan mengapa laptop Kamu mungkin kehilangan BIOS-nya adalah karena konektor kabel atau port yang digunakan untuk menghubungkan laptop Kamu ke sumber daya listrik atau internet mungkin rusak atau tidak berfungsi dengan benar. Jadi, pertama-tama, pastikan semua konektor yang digunakan laptop Kamu dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Periksa juga kabel yang menghubungkan laptop Kamu ke sumber daya listrik untuk memastikan tidak ada yang rusak. Jika Kamu menemukan konektor yang tidak berfungsi dengan benar, cobalah untuk memperbaikinya atau bawa laptop Kamu ke tukang service untuk Perbarui BIOSJika Kamu tidak menemukan masalah dengan konektor yang ada di laptop Kamu, coba perbarui BIOS Kamu. Perbarui BIOS dapat membantu Kamu mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kerusakan BIOS, dan ini dapat membantu Kamu mengembalikan BIOS Kamu ke kondisi semula. Sebelum memperbarui BIOS, pastikan Kamu memiliki driver terbaru untuk laptop Kamu, karena driver terbaru dapat membantu Kamu memperbarui BIOS dengan benar. Jika Kamu tidak memiliki driver terbaru, Kamu dapat men-downloadnya dari situs web resmi laptop Kamu. Setelah Kamu memiliki driver yang benar, Kamu dapat memperbarui BIOS laptop Kamu dengan menggunakan aplikasi perbaruian BIOS atau menggunakan pengaturan Bersihkan KomponenBeberapa masalah BIOS dapat disebabkan oleh komponen yang berdebu. Jadi, jika Kamu tidak dapat menemukan masalah dengan konektor atau tidak dapat memperbarui BIOS dengan benar, cobalah untuk membersihkan komponen laptop Kamu. Kamu dapat melakukan ini dengan menggunakan brush khusus yang didesain khusus untuk membersihkan komponen laptop. Membersihkan komponen laptop Kamu dapat membantu Kamu mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kerusakan BIOS, dan juga dapat membantu Kamu mengembalikan BIOS laptop Kamu ke kondisi Reset BIOSJika Kamu telah mencoba mengatasi masalah dengan cara di atas, namun masalah masih belum terselesaikan, Kamu mungkin harus mencoba me-reset BIOS laptop Kamu. Me-reset BIOS dapat membantu Kamu mengembalikan BIOS ke kondisi semula. Reset BIOS dapat dilakukan dengan menggunakan tombol reset di samping laptop Kamu atau dengan masuk ke pengaturan BIOS. Setelah Kamu me-reset BIOS, Kamu harus mengatur BIOS dengan benar agar dapat menggunakan laptop Kamu dengan Gunakan Program PerbaikanJika Kamu masih belum dapat mengatasi masalah BIOS Kamu, Kamu mungkin harus menggunakan program perbaikan BIOS. Program perbaikan BIOS dapat membantu Kamu mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kerusakan BIOS, dan dapat membantu Kamu mengembalikan BIOS Kamu ke kondisi semula. Beberapa program perbaikan BIOS dapat didownload dari internet atau dapat Kamu beli dari toko komputer. Setelah Kamu men-download atau membeli program perbaikan BIOS, Kamu dapat menggunakannya untuk memperbaiki masalah yang Kamu miliki dengan BIOS laptop Ganti Baterai CMOSJika Kamu telah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah BIOS laptop Kamu, namun masalah masih belum terselesaikan, Kamu mungkin harus mengganti baterai CMOS laptop Kamu. Baterai CMOS adalah baterai yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi BIOS laptop Kamu. Jika baterai CMOS laptop Kamu rusak, Kamu mungkin akan mengalami masalah dengan BIOS Kamu. Oleh karena itu, jika Kamu mengalami masalah dengan BIOS laptop Kamu, Kamu mungkin harus mengganti baterai CMOS laptop Kamu dengan yang Ganti MotherboardJika Kamu telah mencoba semua cara di atas untuk mengatasi masalah BIOS laptop Kamu, namun masalah masih belum terselesaikan, Kamu mungkin harus mengganti motherboard laptop Kamu. Motherboard adalah bagian terpenting dari laptop Kamu, dan jika Kamu mengalami masalah dengan BIOS laptop Kamu, Kamu mungkin harus mengganti motherboard laptop Kamu. Jika Kamu ingin mengganti motherboard laptop Kamu, pastikan Kamu menggunakan motherboard yang sesuai dengan laptop Kamu, karena jika Kamu menggunakan motherboard yang tidak sesuai, Kamu mungkin akan mengalami masalah lebih lanjut. Jadi, pastikan Kamu membeli motherboard yang benar untuk laptop Periksa Komponen LainSelain motherboard, Kamu juga harus memeriksa komponen lain di laptop Kamu seperti RAM, HDD, dan lainnya. Beberapa masalah dengan BIOS laptop Kamu mungkin disebabkan oleh kerusakan pada komponen lain di laptop Kamu. Jadi, pastikan Kamu memeriksa semua komponen laptop Kamu untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar. Jika Kamu menemukan masalah dengan komponen lain, cobalah untuk memperbaikinya atau ganti dengan yang Hapus Partisi Hard DiskJika Kamu masih mengalami masalah dengan BIOS laptop Kamu, cobalah untuk menghapus partisi hard disk laptop Kamu. Partisi hard disk laptop Kamu mungkin mengandung banyak file yang tidak berguna yang dapat menyebabkan masalah dengan BIOS laptop Kamu. Dengan menghapus partisi hard disk laptop Kamu, Kamu dapat membersihkan laptop Kamu dan membantu Kamu mengatasi masalah BIOS laptop Bawa Laptop Kamu ke Tukang ServiceJika Kamu telah mencoba semua cara di atas untuk mengatasi masalah BIOS laptop Kamu, namun masalah masih belum terselesaikan, Kamu mungkin harus membawa laptop Kamu ke tukang service. Tukang service akan memeriksa laptop Kamu dan akan memberi tahu Kamu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki masalah dengan BIOS laptop Kamu. Jadi, jika Kamu memiliki masalah dengan BIOS laptop Kamu, pastikan Kamu membawa laptop Kamu ke tukang service untuk mengikuti tips-tips di atas, Kamu dapat membantu Kamu mengatasi laptop BIOS yang hilang. Jika Kamu menemukan masalah dengan BIOS laptop Kamu, pastikan Kamu melakukan pemeriksaan komponen dan juga memperbarui BIOS laptop Kamu sebelum mencoba cara-cara lain yang disebutkan di atas. Jika masalah masih belum terselesaikan, Kamu mungkin harus membawa laptop Kamu ke tukang service untuk memperbaikinya. Semoga berhasil.© Copyright 2023

cara memperbaiki bios yang rusak pada laptop